· Sebab-sebab Kecelakaan
Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang
salah atau kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan
nilai tersendiri dari teknik keselamatan. Ada pepatah yang mengungkapkan tindakan
yang lalai seperti kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh
diatas sebuah tangga. Hal tersebut menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk
menghilangkan kondisi kelalaian dan memperbaiki kesadaran mengenai keselamatan
setiap karyawan pabrik.
Diantara kondisi yang kurang aman salah satunya adalah pencahayaan,
ventilasi yang memasukkan debu dan gas, layout yang berbahaya ditempatkan
dekat dengan pekerja, pelindung mesin yang tak sebanding, peralatan yang rusak,
peralatan pelindung yang tak mencukupi, seperti helm dan gudang yang kurang
baik.
Diantara tindakan yang kurang aman salah satunya diklasifikasikan seperti
latihan sebagai kegagalan menggunakan peralatan keselamatan, mengoperasikan
pelindung mesin mengoperasikan tanpa izin atasan, memakai kecepatan penuh,
menambah daya dan lain-lain. Dari hasil analisa kebanyakan kecelakaan biasanya
terjadi karena mereka lalai ataupun kondisi kerja yang kurang aman, tidak hanya
satu saja. Keselamatan dapat dilaksanakan sedini mungkin, tetapi untuk tingkat
efektivitas maksimum, pekerja harus dilatih, menggunakan peralatan keselamatan.
· Faktor - faktor Kecelakaan
Studi kasus menunjukkan hanya proporsi yang kecil dari pekerja sebuah
industri terdapat kecelakaan yang cukup banyak. Pekerja pada industri mengatakan
itu sebagai kecenderungan kecelakaan. Untuk mengukur kecenderungan kecelakaan
harus menggunakan data dari situasi yang menunjukkan tingkat resiko yang
ekivalen.
Begitupun, pelatihan yang diberikan kepada pekerja harus dianalisa, untuk
seseorang yang berada di kelas pelatihan kecenderungan kecelakaan mungkin hanya
sedikit yang diketahuinya. Satu lagi pertanyaan yang tak terjawab ialah apakah ada
hubungan yang signifikan antara kecenderungan terhadap kecelakaan yang kecil
atau salah satu kecelakaan yang besar.
Pendekatan yang sering dilakukan untuk seorang manager untuk salah satu
faktor kecelakaan terhadap pekerja adalah dengan tidak membayar upahnya.
Bagaimanapun jika banyak pabrik yang melakukan hal diatas akan menyebabkan
berkurangnya rata-rata pendapatan, dan tidak membayar upah pekerja akan
membuat pekerja malas melakukan pekerjaannya dan terus membahayakan diri
mereka ataupun pekerja yang lain. Ada kemungkinan bahwa kejadian secara acak
dari sebuah kecelakaan dapat membuat faktor-faktor kecelakaan tersendiri.
- . Peralatan Perlindungan Pekerja
Suatu varietas yang besar bagi peralatan perlindungan bagi pekerja yang
dibutuhkan pekerja pada pekerjaannya. Untuk tingkat kecelakaan yang tinggi dapat
digunakan penutup muka dan lengkap.
Perlindungan dengan helm sangat diperlukan dimana sering terjadi masalah
terhadap benda-benda yang jatuh, dan penutup rambut dapat digunakan wanita
untuk mencegah masuknya rambut keroda gigi, bar, atau tiang yang berputar.
Penutup telinga dapat digunakan untuk mengurangi kebisingan. Sarung
tangan dapat digunakan untuk melindungi tangan dari melepuh. Terpotong, terkilir
dan zat kimia.
Secara umum peralatan perlindungan pekerja harus digunakan tujuan akhir.
Lebih baik mengurangi resiko kecelakaan agar para pekerja terhindar dari bahaya.
Jika tidak memakai topi atau pelindung tubuh. Bagaimanapun sebagai peralatan
suplemental, poin- poin ini dapat tak berarti.
· Kemajuan Pergerakan Keselamatan
Pada tahun 1870 keselamatan menjadi masalah besar antar pekerja dan
majikan. Pada tahun 1877 Massachuset lulus undang-undang dari perlindungan
terhadap bahaya mesin. Seabad kemudian ada beberapa pengatur undang-undang
dari negara. Setelah seabad kemudian pergerakan keselamatan lahir dan pimpinan
mulai membangun kampanye melawan kondisi yang tidak aman.
Sejak itu ada substansi yang mengurangi kedua frekuensi dan rata-rata
kecelakaan pada industri. Penghargaan yang tinggi diterima atas usaha organisasi
seperti Dewan Keselamatan Nasional dan departemen tenaga kerja Amerika Serikat.
· Undang - Undang Kompensasi Kerja
Dahulu undang-undang kompensasi pekerja, undang-undang umum
menampilkan 3 jalan melepaskan dalam memberi kewajiban terhadap kasus
kecelakaan industri.
Pertama, Pimpinan dapat menyatakan doktrin pembantu dengan
menunjukkan bahwa pekerja lain mempengaruhi kecelakaan. Pada kasus lain
mereka menyadari bahwa berkontribusi kecelakaan pada kelalaiannya.
Dengan jalan ini dapat diterima sebagai alasan kesukaran dalam menjalankan
kewajiban, lebih jauh lagi, pekerja secara individu sering tak mampu membayar
sidang yang panjang. Hasil situasi tak sebanding dengan kecelakaan yang terjadi.
Thesis yang umum untuk undang-undang kompensasi pekerja bahwa
bertanggung jawab atas kecelakaan pada industrinya, teori bahwa kecelakaan
pimpinan mempengaruhi bagian proses yang prroduktif dan biaya kecelakaan harus
diberlakukan sebagai biaya produksi.
Keuntungan bagi pekerja yang terluka masuk pembayaran gaji yang hilang,
biaya kesehatan dan kehilangan tunjangan hari depan. Jadual tetap hadir dipapan
tanda untuk menghitung persentase dasar yang harus dibayar pada periode yang
panjang. Pekerja terlindung oleh undang-undang kompensasi kerja tanpa harus
melalui tindakan pengadilan.
· Keselamatan Pada Pabrik Kecil
Statistik nasional menunjukkan bahwa rata-rata fekuensi pada pabrik kecil
cenderung melampaui pabrik besar, dengan beberapa catatan keselamatan terbaik
yang diterima.
Beberapa alasan dikemukakan untuk menjelaskan hal tersebut, Sebagai fakta
yang banyak ditemukan bahwa pabrik yang kecil memiliki rata-rata yang tinggi,
ditambah dengan kecilnya angka kecelakaan.
Pimpinan pada perusahaan kecil tidak menyadari bahwa hal tersebut harus
diperbaiki. Contohnya sebuah pabrik memiliki ia pekerja memiliki rata-rata frekuensi
100, ditambah rata-rata hanya satu waktu yang hilang akibat kecelakaan
pertahunnya.Penjelasan yang lain bahwa pihak manajemen dari pabrik yang kecil tidak
dapat mengembangkan tingkat spesialisasi yang mengimbangi perusahaan besar.
Bagaimanapun konsultan dan petugas dari perusahaan asuransi atau agen
pemerintah lokal dapat digunakan sebagai pembantu pelaksanaan.
Sama halnya alasan pada kenyataan bahwa fungsi keselamatan bukan hanya
tanggung jawab perorangan. Setiap pekerja yang sibuk dengan pentingnya suatu
bahan, menyadari untuk mempromosikan pelatihan keamanan, pemeriksaan operasi
dan menjalankan analisa keselamatan kerja.
· Kesimpulan dari keselamatan kerja d atas
1. Keselamatan kerja pada suatu perusahaan adalah sangat penting demi
kemajuan perusahaan dan kesejahteraan karyawan.
2. Keselamatan kerja pada suatu perusahaan harus didukung oleh berbagai
faktor seperti tempat kerja yang baik, tingkat kebisingan yang rendah,
suasana kerja yang nyaman dan lain-lain.
3. Perlengkapan keselamatan kerja pada sebuah perusahaan hendaknya
dipergunakan secara optimal untuk menghindari resiko kecelakaan.
4. Tingkat keselamatan kerja pada pabrik kecil lebih rendah dibandingkan
dengan tingkat keselamatan pada pabrik besar karena tingkat spesialisasi
para pekerja yang tidak seimbang dengan teknologi yang dipergunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar